Semut tomcat (bahasa latin: Paederus riparius) di beberapa daerah di
Indonesia disebut kanai atau semut kayap. Di Amerika,Eropa dan
Australia, serangga ini disebut rove beetle (kumbang pengembara).
Meskipun orang Indonesia menyebutnya semut, namun sejatinya serangga ini
termasuk kategori kumbang.
Anatomi
Semut tomcat memiliki ukuran panjang badan 7 – 8 cm. Secara garis besar
tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut.
Kepalanya berwarna hitam, dada berwarna oranye/merah, sedangkan perutnya
berwana kombinasi hitam dan oranye/merah. Kombinasi wahna ini turut
menyembunyikan sayapnya yang berwarna hitam. Sepintas hewan kecil ini
lebih mirip semut daripada kumbang.
Habitat
Semut tomcat umumnya hidup di bahan organik yang membusuk, baik tumbuhan
maupun hewan yang membusuk. Semut tomcat juga menyukai tanah pertanian
dan perkebunan yang lembab dan habitat dimana banyak hidup larva
serangga lain.
Perilaku
Semut tomcat disebut juga kumbang pengembara karena serangga ini lebih
sering terlihat merayap di atas tanah daripada terbang di udara.
Perilakunya juga lebih mirip semut daripada kumbang. Siang hari semut
tomcat biasa berkeliaran di permukaan tanah dengan sayap tersembunyi
sehingga sayapnya hampir tidak terlihat. Saat malam hari semut ini suka
mendatangi sumber cahaya. Saat terganggu, semut tomcat dapat lari sangat
cepat, dengan mengangkat bagian perutnya seperti yang dilakukan
kalajengking. Meskipun batok sayapnya terlihat kecil, sayap aslinya
cukup lebar sehingga semut tomcat dapat terbang dengan baik.
Makanan
Semut tomcat dewasa dan larvanya adalah pemakan belatung akar, larva,
tungau, cacing, dan serangga kecil lainnya. Bahkan semut tomcat dewasa
cenderung kanibal, memakan telur mereka sendiri dan menyerang semut
dewasa lainnya jika kekurangan makanan.
No comments:
Post a Comment