Friday, August 14, 2015

Mengenal sarang semut (Myrmecodia pendans) Khas Kalimantan Tengah dan Papua / OPLOSAN BA-BEL

Myrmecodia pendans adalah nama latin untuk sarang semut. Spesies Myrmecodia ada 71 spesies namun yang berkhasiat adalah jenis Myrmecodia pendans dengan ukuran rata-rata berdiameter 25 cm dan tinggi 45 cm. Sarang semut tumbuh pada pohon inang setinggi 8 m berada di ketinggian 1100-2500 m dari permukaan laut, dan sudah dikenal oleh masyarakat lokal Asia Tenggara, diKalimantan Tengah tanaman ini terkenal dengan sebutan anggrek sarang semut atau anggrek tengkorak. Adapun klasifikasi ilmiah dari tanaman sarang semut adalah sebagai berikut :
1. Kerajaan : plantae
2. (unranked) angiosperma
3. (unranked) : eudicots
4. (unranked) : asterids
5. Urutan : gentianales
6. Keluarga : rubiaceae
7. Genus : myrmecodia
Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan tumbuhan epifit yang menggantung atau menempel pada tumbuhan lain yang lebih besar, batangnya menggelembung dan di dalamnya banyak terdapat ruang atau rongga kecil yang dihuni semut. Tumbuhan sarang semut banyak dijumpai di Kalimantan, Sumatra, Papua Nugini, Filipina, Kamboja, Malaysia, Cape York, Kepulauan Solomon dan Papua (Lok dan Tan, 2009). Di Papua, populasi sarang semut sangat banyak ditemui di dataran tinggi karena tumbuhan ini menghendaki ketinggian tempat di atas 600 mdpl untuk berkembang biak (Wikipedia, 2011).
Keunikan sarang semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong di dalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimia secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam buah sarang semut. Akar sarang semut tidak berfungsi sebagai penyerap unsur hara, hanya sebagai pengikat terhadap pohon inangnya. Benalu berbentuk bonggol inilah yang dimanfaatkan untuk diolah menjadi obat. Efek samping yang negatif dari sarang semut tidak ditemukan, sebaliknya dapat memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah sehingga stamina meningkat (Hertiani dkk, 2010)
Sarang semut mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tannin yang diketahui mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Flavonoid berperan sebagai antibiotik, antivirus untuk virus HIV dan herpes (Soeksmanto dkk, 2010). Selain itu flavonoid juga dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati beberapa penyakit seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migrain, wasir, periodontitis dan kanker. Sarang semut diketahui juga mengandung senyawa antioksidan, vitamin, mineral dan asam formiat. Antioksidan pada semut berperan dalam pembentukan koloni dan menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit.
Kegunaan sarang semut yang semakin meluas untuk pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit menyebabkan tumbuhan ini dieksploitasi dari tempat tumbuhnya di hutan. Akan tetapi eksploitasi ini tidak diiringi dengan penanaman kembali, sehingga populasi sarang semut semakin berkurang. Terhitung keberadaannya dikalimantan tengah sudah hampir memasuki katagori langka disebabka dari eksploitasi dari tempat tumbuhnya, dan pembabatan hutan secara liar untuk perluasan lahan produksi membuat tanaman ini akan hilang, dimana masyarakat kaliamnatan tengah juga masih banyak yang belum mengetahui bahwa tanaman ini tumbuh dikalimantan. DiPapua sendiri tanaman ini masih banyak tapi apabila eksploitasi terus-terusan terjadi tanaman ini juga bisa-bisa hanya tinggal nama.
Catatan : semakin kamu tahu tentang tanaman ini semakin banyak orang yang akan melindunginyadan informasikan kelain.
Pustaka :
Hertiani, T., E. Sasmito, Sumardi dan M. Ulfah. 2010. Preliminary study on immunomodulatory effect of sarang-semut tubers Myrmecodia tuberose and Myrmecodia pendens. Online Journal of Biological Sciences 10(3):136-141.
Lok, A.F.S.L. dan H.T.W. Tan. 2009. Tuberous, epiphytic, rubiaceous myrmecophytes of Singapore. Nature in Singapore 2:231-236
Soeksmanto, A., M.A. Subroto, H. Wijaya and P. Simanjuntak. 2010. Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells. Pakistan Journal of Biological Sciences 13(3):148-151.
Wikipedia. 2011. Myrmecodia. http://en.wikipedia.org/wiki/Myrmecodia. tanggal akses 10 November 2011

No comments:

Post a Comment