Tuesday, August 18, 2015

Klasifikasi Semut dan hasil pengamatan semut Dilaboratorium / OPLOSAN BA-BEL

ANALISI DATA
1. Semut Buah (Polyrhachis boltoni)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Polyrhachis
Spesies : Polyrhachis boltoni
Sumber : Linnaeus, 1758
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini berukuran sedang dengan kaki-kai yang panjang dan berwarna hitam. Posisi kepala hypogantus yang artinya kepala menghadap kebawah. Memiliki sepasang antena dengan jumlah ruas sebanyak 11 yang bertipe filiform. Memiliki tungkai yang panjang dengan tipe cursorial yang berguna untuk berlari atau berjalan cepat. Memiliki abdomen yang ruasnya ada tiga dan berbentuk bulat. Panjang tubuhnya 4 mm. Semut ini memiliki kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node.
2. Semut Gatal (Paratrechina longicornis)
Kingdom : Animalia
Phylum: Arthropoda
Class : Insecta
Order : Hymenoptera
Family : Formicidae
Subfamily : Formicinae
Genus :Paratrechina
Spesies : Paratrechina longicornis
(Motschulsky, 1863)
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya < 1 cm, mempunyai bentuk mulut tumpul, tipe mulut capit bergerigi, abdomen lonjong, melancip pada ujung, mempunyai 4 segmen, dan mempunyai habitat di darat.
3. Semut Gula (Formica yessensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymnoptera
Famili : Formicidae
Genus : Formica
Species : Formica yessensis
Sumber : Maskoeri, jassin. 1984
Formica yessensis merupakan semut kecil yang berwarna hitam memilki ukuran tubuh yang kecil yaitu sekitar 3 mm dengan abdomen yang berbentuk bulat oval tumpul. Tubuh dari jenis ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi dari jenis ini berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan menjilat. Makanan dari jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati.
4. Semut Penyerbuk Bunga (Camponotus carnelinus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Formicidae
Genus : Camponotus
Species : Camponotus carnelius
Sumber : (Hegner, 1968)
Semut ini termasuk kedalam genus Camponotus karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut : memiliki warna hitam dan coklat memiliki ukuran tubuh panjang 0,2 – 0,3 cm, tubuh berwarna hitam pekat, bentuk abdomen lonjong dan bulat tumpul, memiliki bentuk mulut yang bulat serta memiliki tipe mulut penghisap.
Tubuh dari jenis ini terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi dari jenis ini berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan menjilat. Makanan dari jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati dan dengan menghisap sar-sari madu dari tanaman.
5. Semut kayu/ katikih (Polyrhachis pruinosa)
Klasifikasi :
Fylum :Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Divisi : Holometabola
Famili : Formicidae
Genus : Polyrhachis
Species : Polyrhachis pruinosa
Sumber : Linnaeus 1758
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya 5 mm yang hidup di pepohonan. Habitat semut ini adalah dipohon, kolong rumah, dan tempat-tempat teduh lainya yang dekat dengan makanannya. Semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut ini sering berkumpul di batang-batang pohon dan terlihat menggigit kulit-kulit kayu, karena itu merupakan makannya.
6. Semut Kecoklatan (Anplolepis gracilipes)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Anoplolepis
Spesies : Anoplolepis Gracilipes
Sumber : F. Smith, 1857
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini berwarna kecoklatan dengan abdomen yang berwarna hitam, memiliki tiga pasang kaki sehingga termasuk kedalam kelas insekta. Bentuk kepalanya hyposgantus atau menghadap kebawah dan memiliki antena yang berbentuk geniculate (segmen pertama berukuran leih panjang kemudian diikuti dengan satu segmen lainnya yang lebih kecil sehingga membentuk suatu sudut) dengan 11 ruas. Memiliki sepasang mata tunggal dengan tipe mulut menggigit dan mengunyah. Tipe tungkainya yaitu ambulatorial seperti tungkai pada serangga umumnyai. Dikatakan semut kuning gila karena gerakan tidak menentu ketika terganggu, dengan kaki panjang dan antena membuatnya menjadi salah satu invasif terbesar spesies semut di dunia.
7. Semut Rang-rang (Oecophylla sp)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Formicidae
Genus : Oecophylla
Species : Oecophylla sp
Sumber : (Maskoeri, 1987)
Semut ini termasuk ke dalam genus Oecophylla karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut : memiliki warna merah kehitaman (Orange dengan abdomen bergaris kehitaman) dan memiliki ukuran tubuh panjang 1-2 cm yang dilengkapi dengan protonom yang melebar. Tubuh dari jenis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen. Bentuk abdomen bulat 4 segmen dan bentuk mulut runcing serta memiliki tipe mulut penghisap dan penggigit.
Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan menjilat. Metamorfosis pada jenis ini adalah metamorfosis yang sempurna.. Makanan dari jenis ini sebagian besar adalah berasal dari insecta kecil lainnya, dan juga nektar. Biasanya orang Indonesia menyebut semut ini sebagai semut karerangga atau semut rang-rang, karena biasanya membangun sarang di daun-daun pohon.
8. Semut Salimbada (Lasius Fuliginosus)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthripoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Lacius
Species : Lasius Fuliginosus
Sumber : Linnaeus 1758
Berdasarkan hasil pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya 0,4 cm yang hidup di tanah bawah tempat rumpun .walaupun pada umumnya.Semut Hitam atau Lasius fuliginosus sering dijumpai dipohon, tempat sampah, kolong rumah, dapur, dan tempat – tempat teduh lainya yang dekat dengan makanan.
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Semut hitam (Lasius fuliginosus) termasuk ke dalam ordo Hymnoptera. Serangga dari Ordo Hymenoptera memiliki sayap seperti membran. Serangga dalam ordo ini sebagian besar bersifat sebagai musuh alami (parasitoid dan predator) dan hanya sebagian kecil yang bersifat sebagai hama. Serangga dalam ordo ini memiliki metamorfosis sempurna.
9. Semut Sawah (Polyrhachis frushtorferi)
Klasifikasi :
Kingdom: Animalia
Phylum : Athropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Family : Formicidae
Genus : Polyrhachis
Species : Polyrhachis frushtorferi
Sumber : Maskoeri Jasin, 1987
Berdasarkan hasil pengamatan, semut (Polyrhachis frushtorferi) terdiri dari 3 bagian yaitu : caput (kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut). Pada bagian kepala (caput) terdiribeberapa alat yaitu mata, antena, dan alat mulut. Pada bagian thorax (dada) terdiridari prothorax, mesothorax dan metathorax. Pada bagian abdomen (perut) terdiridari ovipositor, spirakel. Serangga ini memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah,semut ini memakan akar tanaman. Serta serangga ini memiliki metamorfosis sempurna yang disebut sebagai metamorfosis holometabola.
Gejala serangan yang diserang oleh hama semut hitam terhadap tanaman atau tumbuhan biasanya akan menimbulkan kerusakan pada bagian akar tanaman,sehingga tanaman tidak dapat menyerap air dan unsur hara dalam tanah untuk kebutuhan hidupnya serta tanaman yang terserang semut hitam lama kelamaan akan mati.
10. Semut Taman (Monomorium sp)
Klasifikasi :
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Hymnoptera
Famili : Formicidae
Genus : Monomorium
Spesies : Monomorium sp
Sumber : Linnaeus, 1758
Berdasarkan hasil pengamtan posisi kepala pada semut ini adalah prognatus yang dilengkapi antena yang jumlah ruasnya 2, dan memilik mata majemuk dan bertipe mulut menggigit. Pada bagian toraksnya memiliki sayap yang bertekstur lembut berbentuk memanjang dan memiliki panjang 2 mm yang berwarna hitam. Semut ini tidak memiliki sayap belakang. pada tungkai memiliki 4 ruas. Pada abdomen jumlah ruasnya 3 dan berbentuk membulat.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2014. A http://mynatureexperiences.wordpress.com/2013/11/24/14-admiralty-park/Diakses pada tanggal 10 Juni 2014
Anonim 2014. B http://monomorium.sp.com// Diakses pada tanggal 10 Juni 2014
Anonim 2014. C http://oecophylla. /images.co.id// Diakses pada tanggal
10 Juni 2014
Anonim 2014. D http:/semut.wiki.com// Diakses pada tanggal 10 Juni
2014
Anonim 2014. E http.wikipedia..spcom// Diakses pada tanggal 10 Juni
2014
Anonim. 2014. F. http://www.freewebs.com/inkspatter.jpg Diakses tanggal 10 Juni 2014
Anonim .2014. G. http://fuznaku.files.wordpress.com/2011/04/semut-1.jpg Diakses tanggal 10 Juni 2014
Anonim. 2014. H http://1.bp.blogspot.com/semut.jpg Diakses tanggal 10 Juni 2014
Anonim . 2014. I. http://scout1986.files.wordpress.com/2010/01/semut-hitam.jpg Diakses tanggal 10 Juni 2014
Anonim .2014.J. http://1.bp.blogspot.com/semut Diakses tanggal 10 Juni 2014
Anonim. 2014. K. http://fuznaku.files.wordpress.com/semutkayu.jpg (Diakses tanggal 10 Mei 2014)
Halang, Bunda dan Mahrudin.2014. Penuntun Praktikum Zoologi
Invertebrata.PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya.
R. W. Hegner, J. G. Engemann. 1968. Zoologi Invertebrata. New York: Mac
Millan

No comments:

Post a Comment