KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas mata pelajaran kewirausahaan
dengan membahas susunan-susunan dalam bentuk proposal yang berjudul “USAHA MINIATUR
DARI LIMBAH TUSUK SATE”
Pada
kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak
Dr. Yulian Fakhrurrozi, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing bidang
kewirausahaan yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami sehingga kami
bermotifasi dan menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya
walaupun dalam penulisan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin,
namun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Harapan kami
semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan fikiran bagi pihak
yang membutuhkan khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
Balinijuk, Juni 2016
Penyusun,
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Dalam menghadapi tantangan bisnis
termasuk menghadapi costumer, maka sebagai
mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam
tugas untuk memenuhi mata kuliah kewirausahaan ini, kami mencoba melakukan
sebuah usaha sederhana untuk mendapatkan pembelajaran menjadi seorang
wirausahawan. Usaha yang kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang
mungkin bisa menjadi peluang bagi kami untuk masa yang akan datang. Saat ini
usaha yang kami jalankan adalah mencoba menawarkan produk miniatur dari bambu
limbah tusuk sate di lingkungan sekitar Universitas Bangka Belitung.
Tujuan
Membuat suatu usaha dari limbah tusk sate yang sudah tidak
digunakan lagi menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual ekonomis di masyarakat.
Rumusan Masalah
1.Apa saja Manfaat bambu bagi
masyarakat?
2.
Mengtahui cara pemanfaatan limbah tusuk sate dari bambu ?
PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
pembuatan miniatur dari limbah tusuk sate dilaksanakan pada bulan Mei sampai
bulan Juni 2016 di Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Bangka
belitung.
Aspek Pemasaran
Dalam
melakukan promosi ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat dengan
promosi disetiap pembelian 1 buah miniatur menara akan memberikan 10% dari
harga tersebut.
Aspek Organisasi dan Manajemen
Untuk usaha ini masih terbilang kecil jadi masih belum
ada karyawan untuk usaha ini.
Analisis SWOT.
Setiap kegiatan untuk memulai usaha saya harus
mengukur kemampuan saya terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis
SWOT.
1. Strength (
kekuatan)
Kekuatan dari produk ini ialah :
a) Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat .
b) Harga terjangkau.
c) Bahan produk terjamin bagus.
d)
barang dapat tahan lama.
2. Weaknes
(Kelemahan).
Kelemahan dari produk ini :
a) Produknya mudah di tiru
b) Pemasaran cukup lama
3. Oportunity (Peluang)
a) Harga murah
b) Banyak yang menyukai produk ini
4.Thereath (Ancaman)
Adanya pesaing yang menjual produk yang sama dengan harga yang
tidak terlalu mahal (menjatuhkan harga pasar)
Alat dan bahan yang digunakan
Alat yang
digunakan, pisau dan silet. Bahan yang digunakan yaitu limbah tusuk sate dari
bambu, air, pemutih pakaian, kuas dan pelitur/minyak kayu.
Cara pembuatan :
1)
Sediakan bahan-bahan dan alat yang akan di buat
2)
Bersihkan limbah tusuk sate dengan menggunakan air
bersih, rendam menggunakan pemutih, lakukan hingga benar benar bersih.
3)
Keringkan dengan cara menjemur di terik matahari
langsung atau di oven
4)
Setelah kering belahlah bambu tersebut menggunakan
kater dengan ukuran yang diinginkan
5)
Siapkan gambar jika diperlukan untuk membuat
sedemikian mirip dengan aslinya sebagai panduannya.
6)
Siapkan 4 batang bambu yang sudah dibelah tadi untuk
digunakan sebagai tiang utama menara
7)
Buatlah secara rapi. Agar didapatkan rangka yang
maksimal perhatikan tegak dan kemiringannya
8)
Buatlah sekat sekat sebanyak 3 sekat sebagai lantainya serta untuk memperkokoh
tiang utama agar tidak goyah
9)
Potong kecil-kecil sebagai rangka tambahan, jika ada
gambar lebih di utamakan untuk lebih jelas
10) Lakukan
pengeleman mulai dari bawah,
11) Lakukan
secara hati hati agar leman sebelumnya tidak copot
12) Lakukan
hingga seterusnya menyesuikan dengan rangka, dari besar hingga kecil seperti
pada gambar
13) Tahap akhir buatlah seperti kubus dibagian
atas menara.
14) Setelah
kering lakukan pemelituran,
15) Keringkan
diterik matahari langsung
16) Terakhir,
dimasukkan didalam kemasan untuk mempercantik tampilan serta lebih aman jika
dibawa dari tempat yang jauh ketika pengiriman.
17) Modal Awal :
membuat
rancangan biaya untuk pembelian bahan miniatur menara eiffel. Rincian biayanya
sebagai berikut :
1) Limbah
bambu tusuk sate 100 batang = Rp. 5.000,00
2) Catter =
Rp. 6.000,00
3) Pemutih =
Rp. 1.000,00
4) Silet =
Rp. 2,000,00
5) Kuas =
Rp. 6.000,00
6)
Pelitur/minyak kayu =
Rp. 35.000,00 +
Rp. 55.000,00
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Penjualan dan Keuntungan
1) Hasil
penjualan
Penjualan miniatur
menara eiffel 12 buah = Rp. 540.000,00
Harga tiap
miniatur @ Rp. 45.000,00
( @45.000,00
x 12 buah )
2) Keuntungan
usaha
Untung
= Hasil penjualan – Biaya pembuatan
Yaitu ; (
Rp. 540.000,00– Rp. 55.000,00) = Rp 485.000,00
Setelah kita
lihat daftar di atas, kegiatan pembuatan miniatur dari limbah tusuk sate tersebut
tidak memerlukan modal besar tetapi meningkatkan pendapatan bagi pembuatnya.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil penjualan yang telah dilakukan didapatkan hasil penjualan menara yang
terjual yaitu sebanyak 12 buah dengan harga perbuah Rp 45.000,00. Dengan hasil
keuntungan sebesar Rp 485.000,00. Hal ini menguntungkan untuk tingkat pemasaran
yang tidak begitu luas. Dalam pembuatan terdapat kendala yaitu pada proses pembuatan
menara tersebut membutuhkan ketelitian, keterampilan dan waktu yang lama untuk
membuat satu buah miniatur menara.
Kegiatan
ini kami lakukan agar mendapatkan pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi
wirausaha. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
mahasiswa khususnya kami, karena dengan melakukan kegiaan ini kami dapat
mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan baik dan sopan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa
mahasiswa sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya
materi saja tapi langsung praktek kelapangan. Dengan hal ini kita bisa secara
langsung merasakan bagaimana berinteraksi pada konsumen, menawarkan dan menjual
produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika nanti kami
akan membuka suatu usaha.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment