MAKALAH ANATOMI
TUMBUHAN PURING
( Codiaeum variegatum )
Disusun oleh:
Slamet Suradi 2031311030
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita dan dosen pengampu dari
segala ilmu yang senantiasa menuntun hambanya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas menyusun Makalah Anatomi Tumbuhan Puring (Codiaeum variegatum). Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Hartati, S.si , serta pihak-pihak
yang telah mendukung dalam dalam proses penelitian dan pengamatan anotomi
tumbuhan puring ini.
Makalah ini
berisi penelitian dan pengamatan struktur anatomi batang dan daun tumbuhan
puring (Codiaeum variegatum) dan
morfologi (Codiaeum variegatum).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
maka untuk itu penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang
membangun agar lebih sempurnanya makalah ini .
Akhirnya penulis mengharapkan semoga
Allah swt membalas budi baik kepada semua pihak yang telah banyak berperan
dalam pembuatan makalah ini. Dan kami berharap makalah ini memberikan pengetahuan
yang bermanfaat bagi semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bangka, Maret 2014
Penulis
I. JUDUL :
Struktur Anatomi Batang dan Daun Puring
(Codiaeum
variegatum)
II.
RUMUSAN MASALAH : Penelitian yang kami lakukan untuk
mengetahui apa saja yang terdapat pada sayatan melintang, sayatan paradermal,
sayatan tangensial pada dau dan batang puring.
III.
TUJUAN : 1. untuk mengetahui penampang paradermal dan
melintang daun puring
2.
untuk mengetahui penampang melintang dan tangensial batang puring
IV. LANDASAN TEORI
Gambar
1. Puring (Codiaeum variegatum)
Klasifikasi
dari Puring (Codiaeum variegatum) :
Divisi :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
C. variegatum
|
Puring
merupakan tanaman asli indonesia. Tanaman ini di laporkan oleh seorang belanda
bernama G.E. Rumphius sebelum tahun 1690. Rumphius memberi nama codiaeum pada tanaman ini. Pada tahun
1762 Carl von Linne memberi nama popular pada puring yaitu croton. Sebagaimana tanaman lain puring juga d beri nama ilmiah untuk
mempermudah komunikasi yaitu Codiaeum variegatum.
Secara
morfologi puring dibagi beberapa bagian yaitu daun, batang, akar, bunga dan
biji.
Deskripsi
Puring secara umum
Habitus
: Perdu, tinggi ± 3m
Daun
Bentuk daun puring sangat
bervariasi, ada yang berbentuk bulat telur (ovatus),
lonjong (oblongus), jorong (ellipticus), ada juga yang berbentuk
pita( linear), masing-masing daun mempunyai
corak warna yang berbeda.
-
Tepi daun : Ada yang rata, bergelombang bahkan
ada yang berpilin
-
Ujung daun : bervariasi, ada yang runcing (acutus), tumpul (obtusus),
dan runcing (acuminatus).
-
Daun puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polifenol. Itulah sebabnya tanaman ini dimanfaatkan
sebagai obat tradisional.
Batang
Sosok batang puring ada
2 macam yaitu bulat dan bersudut, pertumbuhan batang tegak menjulang keatas dengan
percabangan banyak. Batang puring bergetah semakin bertambah umur tanaman batang
berkayu dan mengeras.
Bunga
Berumah satu monoecious,
jadi bunga jantan dan betina terpisah dalam tandan bunga yang berbeda. Bunga puring
termasuk bunga telanjang, bunga jantan merupakan kumpulan benang sari. Puring termasuk
tanaman protandri yaitu bunga jantan akan muncul dan masak terlebih dahulu dari
bunga betina.
Buah
dan Biji
Buah puring berbentuk bulat,
buah muda berwarna hijau berkilat, setelah tua berubah menjadi hijau tua kusam.
Biji juga berbentuk bulat terdapat dalam buah.
V.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat :
1. Mikroskop
2. kaca objektif dan
kaca penutup
3. Silet dan carter
4. tissue
B.
Bahan :
1. Batang dan daun
puring
(Codiaeum variegatum)
2. aquades
VI.
PROSEDUR
1.
buatlah sayatan melintang dan tangensial
dari batang, serta sayatan paradermal dan sayatan melintang pada daun puring
2. letakkan sayatan tersebut di kaca objek,
tetesi dengan aquades kemudian tutup dengan kaca penutup , usahakan agar tidak
ada gelembung dalam kaca preparat.
3. amatilah dengan menggunakan mikroskop
VII.
HASIL PENGAMAT
(b)
Gambar 2. CS. Sayatan Melintang Batang Puring (Codiaeum variegatum). (a) pada
pembesaran 100x, (b) pada pembesaran 400x
Gambar 3. TS. Batang atau Sayatan Tangensial Batang
Puring (Codiaeum variegatum) pada
pembesaran 400x
Gambar 4. CS. Atau Penampang melintang Daun Puring (Codiaeum variegatum) dengan pembesaran
100x
Gambar 5. Penampang Paradermal Atas Daun Puring (Coidiaeum variegatum) pada pembesaran
400x
VII.
PEMBAHASAN
Setiap bagian tumbuhan dibangun oleh
sel. Setelah dilakukan pengamatan pada batang puring (Codiaeum variegatum), pada sayatan melintang ditemukan banyak
kloroplas serta pada sayatan tangensial juga banyak ditemukan bnayak kloroplas.
Pada irisan melintang,
lapisan terluar batang tersusun atas epidermis. Berikutnya adalah selapis tipis
korteks, yang seringkali terbagi menjadi sel-sel kolenkim di dekat epidermis
dan parenkim di bagian yang berikutnya adalah jaringan vascular.
Pada
sayatan paradermal pada daun ditemukan sel-sel epidermis yang mengnadung
kloroplas. Pada daun,
disusun oleh Epidermis (atas), kutikula, mesofil palisade, mesofil spons,
berkas vascular, epidermis (bawah), sel penjaga, stomata.
VIII. KESIMPULAN
Tumbuhan
puring merupakan tanaman perdu yang termasuk famili Euphorbiaceae. Daun puring
mengandung senyawa saponin, flavanoida,
dan polifenol. Itulah sebabnya
tanaman ini dimanfaankan sebagai obat tradisional. Dan pada daunnya banyak
terdapat stomata yang berpotensi mengurangi pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani,
Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
H.
fried, George dan George J. Hademenos. 2005. Jakarta: Erlangga